Bagaimana Cara Menghabiskan Lebih Banyak Quality Time Bersama Anak

quality time.jpg

Siaran berita malam belum juga mulai, tapi kamu sudah terlalu lelah untuk menonton – siapa yang sanggup tetap terbangun selarut itu? Menjemput, bekal, aktivitas setelah sekolah, makan malam, PR, waktu mandi, waktu tidur. Semua itu ditambah pekerjaanmu sendiri dan kenyataan lain dari dunia orang dewasa. Kamu hanya memiliki energi yang cukup untuk menyeret tubuhmu ke kasur sehingga kamu bisa bangun lebih awal dan memulai rutinitas sekali lagi. Tiap hari bersama anak kecil terasa seperti seminggu, tiap minggu terasa seperti sebulan.

Meskipun demikian, setiap ulang tahun berlalu, waktu terasa melesat dengan cepat. Umur lima bulan menjadi lima tahun dalam kedipan mata, dan selanjutnya 15 tahun. Perjalanan waktu yang tak terhindarkan yang mengubah bayi menjadi anak besar ini merupakan jam biologis “lain” dihadapan pasangan muda. Tiap hari membawa perkembangan baru, milestone baru, dan keajaiban baru, namun tantangan di masa dewasa seringkali mencegah kita untuk menghargai sepenuhnya nuansa lembut masa kanak-kanak.

Kita pernah mendengar slow parenting, attachment parenting, dan tiger moms. Namun, ada satu kenyataan yang bisa diaplikasikan pada semua filosofi parenting: Anakmu butuh menghabiskan waktu yang berharga bersama kamu. Mereka perlu melihat siapa kamu dan bagaimana kamu menjalani hidupmu. Dan sebagai gantinya, mereka membantu kamu melihat dengan lebih baik siapa kamu sebenarnya.

Ketika kamu menghitung semua waktu yang dihabiskan anakmu di daycare, sekolah, tidur, di rumah teman, dengan pengasuh, camping, dan aktivitas lain yang tidak melibatkan kamu, momen-momen yang tersisa menjadi sangat berharga. Hanya ada 940 hari Sabtu di antara seorang anak lahir hingga ia pergi untuk kuliah. Memang terdengar banyak, tapi seberapa banyak yang sudah kamu lewatkan? Jika anak kamu berusia lima tahun, 260 hari Sabtu sudah hilang. Dan semakin tua anakmu, semakin sibuk hari Sabtu mereka dengan berbagai aktivitas dan teman-temannya. Begitu juga hari Minggu. Bagaimana dengan weekdays? Tergantung umur anakmu dan apakah kamu bekerja di luar rumah, mungkin ada satu hingga dua jam per hari yang bisa kamu habiskan bersama anak.

Bagaimanapun, daripada memusingkan berapa waktu yang bisa kamu habiskan bersama anak tiap harinya, fokus lah pada mengubah menit-menit itu menjadi momen yang selalu diingat. Orang tua sering kali mengkompensasi waktu yang terbatas dengan menjadwalkan “quality time”. Dua jam di alam terbuka. Sebuah sore di bioskop. Makan malam di restoran. Namun kenyataannya quality time bisa hadir di saat yang tidak kamu kira – iya, di alam terbuka, tapi juga di mobil ketika mengantar les piano.

Coba trik mental ini untuk membantu kamu mengatur kembali pikiranmu: Di hari yang sangat kacau, bayangkan jam biologis sebagai orang tua maju ke masa dimana anakmu sudah dewasa dan meninggalkan rumah. Bayangkan tempat tidur mereka yang biasanya berantakan bersih dan kosong. Lihat lah kursi belakang mobil tanpa car seat atau remahan makanan. Rak ruang bermain yang penuh dengan mainan berdebu. Cucian yang terkontrol. Lalu putar kembali jam imajiner ke saat ini, dan liat menit-menit kekacauan hari ini apa adanya: fana dan terbatas.

Tidak tiap hari bersama anak kamu akan sempurna, tapi mudah-mudahan suatu hari kamu akan menyambut kepergian mereka dengan rasa puas mendalam karena kamu telah memberikan apa yang mereka perlukan untuk sukses dan juga memberikan diri kamu apa yang kamu perlukan untuk merasa seperti orang tua yang berhasil.

Latih Meditasi Parenting

Ketika kamu kewalahan dengan tanggung jawab kamu, akan mudah untuk mengaktifkan fitur “auto pilot” ketika bersama anakmu. Tapi jika pikiran kamu ada di tempat lain di saat momen berharga yang telah kamu upayakan dengan keras, kamu telah kehilangan masa kanak-kanak anakmu sama seperti jika kamu tidak menghabiskan waktumu bersama mereka sama sekali.

Sebagai gantinya, cobalah untuk tetap berada dalam momen itu dengan “meditasi parenting,” di mana kamu fokus melihat anakmu, mendengar mereka, memahami mereka, dan benar-benar terpukau dengan apa yang kamu buat – keajaiban alam yang hidup, bernapas, yang belajar seperti spons dan tumbuh seperti rerumputan.

Ajak Jalan Malam

Sejam sebelum tidur bisa menjadi waktu yang kacau dengan anak kecil. Salah satu teknik yang membantu mereka tenang – jika cuaca dan kondisi memungkinkan – adalah jalan malam. Bukan hanya jalan malam ini akan memberikan waktu yang lembut untuk menenangkan diri mereka, tapi juga akan memberikan momen spesial bersama mereka yang mungkin akan hilang dengan menonton TV.

Kunci dari jalan malam ini adalah piyama. Siapkan anakmu untuk tidur – menggosok gigi, basuh muka, memakai piyama. Lalu simpan mereka di stroller, atau sepeda roda tiga, atau pakaikan sepatu, dan berjalan perlahan di lingkungan rumah. Tidak ada snack selama perjalanan (mereka sudah gosok gigi!); simpan obrolan bersemangat untuk esok hari. Jalan malam ini mungkin membutuhkan beberapa putaran, tapi ketika sampai di rumah, anakmu akan siap untuk tidur.

Buat Malam Martabak (atau Makanan Kesukaan Anakmu)

Makan malam di rumah bersama seluruh keluarga merupakan waktu spesial dengan sendirinya, tapi anakmu akan lebih bersemangat untuk duduk bersama ketika makananmu memiliki tema. Kamu bisa membuat malam martabak, malam pizza, malam spaghetti, malam ayam goreng, dan lainnya. Ubah dapurmu jadi sushi bar atau bistro Italia sekali dalam seminggu. Ketika anak gembira dan bersenang-senang, mereka akan bersemangat dalam obrolan mereka dan membagikan cerita mereka di meja makan.

Makan malam spesial juga merupakan kesempatan unik untuk melibatkan anak dalam memasak bersama kamu. Ketika ada tema yang berulang untuk makan malam, mereka bisa mengambil peran yang lebih besar dalam proses menyediakan makanan karena mereka ingat rutinitas dari makan malam sebelumnya. Ketika mereka menyiapkan adonan, menaburkan keju dan coklat, mereka bisa saja membicarakan apa yang terjadi di sekolah. Ketika mereka berangkat dari rumah di pagi hari, ingatkan mereka, “Hari ini malam martabak!” Mereka akan menantikan sepanjang hari.

Perbaiki Bersama-sama

Jangan pernah memperbaiki keran yang bocor, mengganti ban, atau mengecat pagar tanpa anakmu. Perbaikan rumah merupakan cara yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama anak selagi mengajarkan mereka tentang perkakas dan kehidupan di waktu yang sama. Gudang dan loteng merupakan kelas bagi mereka untuk belajar bagaimana barang bekerja dan bagaimana memperbaiki sesuatu dengan aman. Berikan mereka senter dan bicarakan pekerjaan yang kamu lakukan. Ketika mereka sudah besar, pegang senter untuk mereka. Daripada mengutuk barang yang rusak, kamu akan melihat lantai baru, rak buatan sendiri, dan pagar yang perlu dicat sebagai kesempatan tambahan untuk menghabiskan waktu bersama anak.

Jangan Menyetir Kemana Saja

Menit-menit yang kita “selamatkan” dengan berkendara bersama anak ke taman atau rumah teman yang dekat sebenarnya merupakan momen tak ternilai yang hilang atas dasar kemudahan. Di lain waktu ketika kamu butuh mengantar anakmu ke tempat yang tidak jauh, coba lah berjalan. Berjalan bersama anakmu merupakan cara yang baik untuk memperlambat waktu dan untuk memiliki momen spontan bersama mereka. Bicarakan tentang kemana kamu akan pergi, apa yang kamu pikirkan, apa yang mereka pikirkan, apa yang kamu lihat di jalan, dan siapa mengatakan apa pada siapa di sekolah hari ini. Genggam tangannya jika anakmu belum terlalu keren untuk itu. Jika kamu mengantar mereka (les piano, klub bola) dan biasanya pulang dulu sebelum menjemput, coba untuk membawa tas berisi pekerjaan atau buku untuk dibaca dan temukan tempat yang tenang untuk menunggu hingga mereka selesai. Satu atau dua jam yang kamu punya di sebuah kedai kopi atau di bawah pohon rindang akan membantu kamu bersantai dan menjaga pikiran tetap waras. Lalu jemput anakmu dan berjalan kembali untuk pulang.

Mainkan Permainan Mereka

Jika kamu memutuskan untuk memperbolehkan anak bermain game, lakukan yang terbaik untuk menyaring mereka dan bahkan belajar untuk memainkan game tersebut sehingga kamu bisa mengalami bagian dari dunia anak-anak. Kenapa? Pertama, anakmu akan mengalahkanmu; ini adalah satu aktivitas yang kamu tidak perlu mengalah, dan merupakan hal yang baik untuk anakmu sesekali melihat orang tua mereka sebagai manusia dan dapat dikalahkan. Kedua, pasti akan ada kekocakan dari kurangnya kecekatan kamu. Terakhir, beberapa game punya manfaat, karena mereka meniru aktivitas di dunia nyata seperti basket, sepakbola, tennis, dan badminton. Tapi buat batasan waktu, sehingga realitas virtual tidak mengambil alih dunia nyata.

Sajikan Es Krim dan Pop Corn

Anak-anak akan menjadi anak-anak. Dan ketika anak-anak tumbuh dewasa dan menjadi orang tua, mereka terkadang tetap butuh merasa seperti anak-anak.

Bangun tradisi spesial dengan suguhan yang menyenangkan – suguhan ini menjadi semakin spesial karena jarang terjadi. Es krim di Minggu siang ketika musim panas, atau coklat panas di malam hari ketika musim hujan, atau pop corn di bioskop.

Intinya bukan pada makanannya – itu hanya membantu kepada intinya. Makanan yang menyenangkan dan suguhan spesial merupakan pemulai obrolan dan pembuat kenangan. Anakmu mungkin tidak akan ingat semua topik yang dibicarakan atau candaan atau gelitikan, tapi mereka akan selalu ingat dengan manis es krim dan coklat hangat. Dan, tentu saja, mereka akan ingat peristiwa yang membuat mereka disuguhi suguhan spesial. Dan bahwa mereka berbagi semua itu dengan kamu.


Jika kamu menemukan cara untuk memanfaatkan sepenuhnya setiap momen yang kamu punya bersama anakmu, kamu bukan hanya akan menjadi orang tua yang luar biasa, kamu juga akan mengajarkan anakmu bagaimana menjadi orang dewasa yang baik dan suatu hari mereka akan menjadi orang tua yang luar biasa juga. Tunjukkan pada anakmu seberapa penting waktu bersama mereka, dan kamu akan memiliki dampak pada generasi-generasi yang akan datang.